Pengertian akuntansi
Definisi akuntansi diberikan oleh American Accounting, yang terjemahannya sebagai berikut : Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.
- Dipandang dari sudut fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan aktifitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan.
- Dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomis yang bersifat finansial.
Selain itu Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya.
Definisi lain tentang akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya. Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan (financial). Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
- Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
- Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
- Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil;
- Memroses atau menganalisis data yang relevan;
- Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya, sebagaimana dijelaskan dalam ilustrasi 1.1.
Ilustrasi di atas menunjukan bahwa rangkaian proses kegiatan akuntansi itu meliputi :
- Pengidentifikasian (Penentuan) atau pengukuran
- Pencatatan (Recording).
- Komunikasi (communication) yang meliputi kegiatan :
a. Penggolongan (Clasification)
b. Pengikhtisaran (Summarizing)
c. Penyusunan laporan keuangan (Reforting).
Bidang-bidang akuntansi
1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya.
c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb.
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerja sama dengan perusahaan.
Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu (1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi pengguna. Ilustrasi 1.3 menunjukkan ketiga fungsi tersebut. Ilustrasi 1.3: Tiga Fungsi dalam Akuntansi Keuangan
2. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.
3. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi manajemen. Ketiga fungsi ini nampak dalam skema sebagai berikut:
4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing) Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) Bidang akuntansi perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting) Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.
7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting) Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi.
Informasi Akuntansi adalah data transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu yang diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan.
Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
1. Manajer. Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
2. Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4. Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar bebanbeban yang lain.
6. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan di mana mereka bekerja.
Proses dimana akuntansi menghasilkan informasi bagi pengguna dijelaskan pada ilustrasi 1.2.
Profesi Akuntansi.
Dalam undang-undang No. 34 Tahun 1954, pasal 1 dan 2, dijelaskan tentang akuntan (accountant), atau yang memakai gelar akuntan yaitu yang memperoleh ijasah akuntan, baik yang diberikan oleh universitas negeri atau perguruan tinggi yang diakui oleh pemerintah atau ijasah yang diterima sesudah lulus dalam suatu ujian lain yang menurut pendapat para ahli dapat disamakan dengan ijasah akuntan.
Dipandang dari sudut pekerjaannya , akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
- Akuntan Publik, yaitu akuntan swasta yang memberikan jasa pemeriksaan kepada pihak lain (Exsternal Auditor) dan bersifat independen dan mereka akan mendapatkan fee dari pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
- Akuntan Intern, yaitu akuntan swasta yang bekerja di perusahaan-perusahaan dan merupakan pemeriksa intern dari perusahaan tersebut (Internal Auditor). Para akuntan yang berkecimpung dalam akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper (pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e) tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
- Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan-akuntan yang bertugas di perusahaan-perusahaan negara, bank-bank pemerintah, Direktorat Jendral Pajak, Direktorat Jendral Pengawas Keuangan Negara dan lain-lain.
Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barangbarang konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
3. Perusahaan Jasa Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan. Masing-masing bentuk perusahaan ini memiliki kelemahan dan keunggulan masingmasing. Jenis-jenis perusahaan meliputi:
1. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumber daya keuangan yang terbatas pada harta milik pribadi.
2. Perusahaan Persekutuan Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masingmasing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3. Perusahaan Perseroan Perusahaan perseroan sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah sumber daya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang membeli saham perusahaan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar